Mungkin karena saya jarang berada di rumah, saya tidak merasa ada masalah dengan pembantu itu. Namun, saya sangat berang ketika istri saya mengadu bahwa pembantu itu membawa laki-laki ke rumah. Ini bukan pertama kalinya. Dulu saya sendiri pernah memergokinya ketika saya baru pulang dari luar
Setelah pada malam hari istri saya melapor, paginya saya gedori pintu kamarnya. Saya maki-maki dia. Saya tak sudi rumah hasil jerih payah saya ini dinajiskan oleh perbuatan lacurnya! Kalau bukan karena istri saya mengingatkan tentang keluarga peternak anak di kampung yang bergantung pada penghasilan pembantu sial ini, saya sudah memecatnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan saran yang berguna dan membangun diharapkan.